Melukis sebagai sarana ekspresi diri merupakan kegiatan yang telah dilakukan sejak zaman purba. Sudah sejak dahulu manusia menggunakan lukisan sebagai cara untuk menyampaikan perasaan, ide, dan pemikiran mereka. Melalui lukisan, seseorang bisa mengekspresikan diri tanpa batasan kata-kata.
Menurut seorang seniman terkenal, Vincent van Gogh, “Saya melukis karena itu adalah satu-satunya cara bagi saya untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam diri saya.” Van Gogh adalah contoh nyata bagaimana melukis dapat menjadi sarana ekspresi diri yang kuat bagi seseorang.
Melalui lukisan, seseorang bisa menuangkan segala macam emosi yang dirasakan. Bahagia, sedih, marah, kecewa, semua bisa diungkapkan melalui goresan-goresan kuas di atas kanvas. Seorang psikolog terkenal, Carl Jung, juga mendukung konsep ini. Menurutnya, lukisan adalah salah satu bentuk terapi yang efektif untuk mengungkapkan emosi yang terpendam.
Tak heran jika banyak orang yang memilih melukis sebagai sarana untuk mengungkapkan diri. Dengan melukis, seseorang bisa merasa lebih bebas dan terbebas dari tekanan-tekanan yang ada di sekitarnya. Lukisan juga bisa menjadi media untuk mengekspresikan kreativitas yang terpendam.
Seorang pelukis terkenal, Bob Ross, pernah mengatakan, “Lukisan adalah cara tercepat untuk menciptakan keindahan di sekitar kita.” Melalui goresan-goresan warna di atas kanvas, seseorang bisa menciptakan dunia yang sesuai dengan imajinasinya. Lukisan juga bisa menjadi jendela bagi orang lain untuk melihat dunia dalam pandangan si pelukis.
Jadi, jika kamu merasa sulit untuk mengungkapkan diri, cobalah melukis. Siapa tahu, melalui goresan-goresan warna di atas kanvas, kamu bisa menemukan jati diri sejati. Melukis sebagai sarana ekspresi diri bukan hanya sekedar hobi, tapi juga sebuah terapi yang bisa membuatmu merasa lebih baik.